Kamis, 17 November 2016

FRIEED KRUPP D52 class

tahun 1950,DKA atau PJKA memesan sejenis lokomitf uap ke pabrik KRUPP di Jerman,yaitu jenis D52 sebanyak 100 unit. lokomotif D52,didatangkan guna untuk memenuhi kebutuhan jalur KA di jawa dan sebagian sumatera selatan untuk menggantikan lokomotif-lokomotif uap peninggalan Belanda yang sudah uzur/tak layak jalan.




Sebagian orang membandingkan lokomotif ini dengan lokomotif Baureihe 41 (BR 41) milik perusahaan kereta api federal Jerman (Deustche Bundesbahn), yang dibuat oleh pabrik yang sama, dalam kurun waktu yang sama. Lokomotif D 52 memiliki fitur-fitur khas lokomotif buatan Jerman, seperti smoke deflector tipe Witte, boiler standar einheitslok, dan beberapa fitur lain.
D 52 boleh dikatakan sebagai lokomotif uap paling modern yang pernah dimiliki indonesia. Dengan diameter roda penggerak yang besar (1.503 mm), Lokomotif ini dirancang agar dapat berlari dengan kecepatan maksimum hingga 90 km/jam, jarang dicapai oleh lokomotif lain pada saat itu. Hal ini membuat lokomotif D 52 sangat cocok menarik kereta barang dan penumpang cepat di dataran rendah, namun sangat buruk untuk jalur pegunungan (terutama di Jawa Barat), karena kecenderungannya untuk berjalan kencang.
Selain itu, lokomotif ini juga memliki tekanan uap yang sangat tinggi (16 kg/cm3), melebihi  lokomotif mallet seperti DD52 sekalipun. Hal ini dapat berakibat fatal, karena kekeliruan dalam menangani ketel uap dapat menimbulkan ledakan yang mengakibatkan Peristiwa Luar Biasa Hebat (PLH). Contohnya adalah PLH yang melibatkan lokomotif D 52 084, saat menarik rangkaian gerbong barang dari Prupuk ke Purwokerto, diduga karena gangguan pada saluran uap lokomotif.

??berikut adalah MODEL FIKSI D52 apabila dikonservasi menjadi STREAMLINED ??

D52 100R



sumber :
http://train-wagon.blogspot.co.id/2012/08/lokomotif-uap-d52-indonesia.html
https://id.wikipedia.org/wiki/D52

Tidak ada komentar:

Posting Komentar